Page of

Rabu, 15 Agustus 2012

Hijab itu gak cupu!

Bloggieeeeee {}
Sekarang jadi asik banget dengan kerudung. Hijab yang biasanya dipakai kesekolah dengan model biasa, sekarang bisa dimodel semenarik mungkin! Cuma butuh jarum pentul minimal dua-pun bisa bergaya pakai hijab:) jadi ngga usah binggung2 lagi sama 'Nanti kalo kerudungnya berantakan gmn?' 'nanti kalo mau rehab hijab gak ada kaca gimana?' 'nanti kalo gerah gmn?' aduh! Gimana-gimana yang ada diatas yang berkeliaran diotak kalian ngga usah dipikirin lagi ya! Jahiliah kalo mikir begitu-__- Kapan mau nutup tuh auratnya kalo mau berhijab aja mikirin ini-itu yang sebenernya ngga penting-penting amat tuh dipikirin:P
Awalnya aku juga begitu. Repot pikirin ini-itu. Repot meliarkan pertanyaan 'gimana-gimana-gimana dan gimana' Bahkan dulu aku berfikiran buat kumpulin baju lengan panjang dulu kemudian baru berhijab dengan damai dan tentram. Tapi online shop dengan baju se-ketiak itu makin lama makin lucu. Nah!!! berantem deh tuh yang kanan sama yang kiri. Yang kiri nyuruh pesen aja tuh baju yang imut-imut, yang bikin aku seksi kalo pakai, yang memperlihatin bahu putihku yang mulus, yang bikin nantinya rambut di gerai apik. Dan yang kanan suruh inget target berhijab yang panas, yang cupu, kuno, kaya ibu, sok2 muslimah... Aduh!
Setannya anak muda itu disitu. Udah mau berhijab, tapi takut cupu. Kan mikir juga. Kalo pakai hijab, otomatis gak bisa gerai rambut. Gak bisa pamer jepitan yang nyuunyu lagi. Gak bisa pamer poni belah dua, belah tiga, belah empat, belah kupat. Fyuh.... Dan lagi kalo berhijab nanti.....daya tarik jadi berkurang dan cowok pada ngga naksir lagi sama kita:( Whaaaaaaaaaaa!!
Mulai sekarang jangan gitu lagi yaa para hawa-hawaku:) Kalian boleh bergaya! Tp jangan lupa agama. Inget aurat:)
Mau tau cerita awal kenapa aku lebih memilih berhijab dibanding gerai rambutku? Ini dia...............
Aku kelas 3 SMA dan ibaratnya terakhir pakai seragam. Terakhir bergayak dan gak mau keliatan ada sisa-sisa alay, norak ataupun cupu. Iyakan? Sama. Aku juga merasa. Tapi beruntungnya aku adalah...lingkunganku sangat baik dan bisa diajak ceesan. Ibarat aku dinosaurus pemakan rumput, mereka juga pemakan rumput. Mungkin ada yang --ngga bisa diajak ceesan-- tapi itu cuma segelintir kecil yang bahkan aku ngga deket sama mereka. Terus dikelas IPS sebelah, aku punya 'pak Haji' i called him like this coz, he's my best motivator. Nah... Nama panggilannya Ewok. Pertama kalinya aku konsultasi masalah aku mau berhijab, dengan dia. Responnya baik. Dia bilangin aku buat pakai hijab saat aku pengen. Kapanpun aku lagi ngga mood, jangan dipakai. Dan dia suruh aku belakangan pilih teman. Pilih teman yang kalau adzan, dia pergi ke masjid selalu awal. Yaa.. aku ikuti kata-katanya. Toh waktu itu aku sudah mantapkan hati untuk berhijab tapi memang aku masih sayang sama kunciran warna-warniku dan jepitan yang aku koleksi dari berbagai kota, makannya aku sedikit goyah. Lama-lama, temannya Ewok(teman sastraku juga) Dia pakai hijab. Panggil dia Disty. Ngga seperti aku yang masih mau-mau engga-engga, dia dengan mantapnya pakai hijab tanpa 'mood-mood'an. Aku mulai konsultasi dengan dia tentang kemauanku berhijab. Dia suruh aku mulai dari yang paling kecil; berhijab disekolah. Dan ini tantangan paling sulit.
Aku 9 tahun sekolah di swasta dan ngga sedikitpun terbesit lepas hijab saat bersekolah. Ya jelas aja karena sekolah mewajibkan berhijab. Lalu saat aku masuk sekolah negeri, aku lihat anak perempuan elok sekali dengan rambut hitamnya yang pakai pita dan kunciran berbagai bentuk& warna. Aku mulai tergoda. Dan untuk memulainya lagi(berhijab), aku kira itu dibutuhkan pemusatan fikiran alias fokus tingkat tinggi. Akhirnya aku ikuti kata-kata Disty untuk berhijab disekolah. Susah. Lumayan. Aku singkirkan baju lengan pendekku. Bahkan aku tega merobek jahitan bet nama dan lokasi yang menempel dibaju lengan pendekku dan dijahit ulang dibaju lengan panjangku. Aku mulai berhijab disekolah.
Saat diluar sekolah, kadang aku temani Ibu belanja dan saat mood, aku pakai hijab. Sesuai kata-kata Ewok, Aku pakai hijab saat aku mood. Pernah sekali, ada studytour dari sekolah kelas XI kemarin. Aku mau coba berhijab 4hari terturut2. Aku merasa menang oleh egoku. Emang iya sih... kadang kok pas foto-foto, pengen juga ya pamer rambut. Tapi kok liat kondisinya panas-panas gini, mending ditutupin deh rambutnya. Akhirnya 4 hari acara sekolah (yang otomatis full pakai hijab saat bersama teman2 sekolah) sukses pakai hijab! Lega bangetttt!
Sayangnya, pulang dari studytour, ada acara kelas dll, aku lepas hijab. Yaaa...atas nama ngga mood juga sih hehe. Nah.. disinilah sakit hati mulai berasa. Adaaaa aja yang ribet. Dia sendiri gak tutup auratnya, sedang aku baru buka kerudung sekali pertemuan aja dia langsung ceplas-ceplos 'Ras, kerudung mana?' Aku emang orang yang teralu sensitif. Jadi orang ngomong sedikit aja udah langsung aku lahap abis-abisan dihati. Aku takut sakit hati, itu motivasi aku kedepan biar pakai hijab terus2an, sampai sekarang.
Sebenarnya sekarang aku gampang aja jawab pertanyaan-pertanyaan 'pemancing emosi' itu. Sekarang aku jawab 'gak kemana2. Cuma masih pakai hijab mood2an' Biar ngga beban orang tanyai aku terus. Tp yang penting, aku mantap niat dihati kalau aku fix berhijab (masih ikutin kata-kata Ewok& Disty).
Oiya, sekarang model hijab bervariasi loh:) Kalian belajar hijab ngga perlu bayar mahal2. Sekarang ada youtube, kalian tinggal siapin tudung bawal/pasmina, peniti/jarum pentul, dan yang ngga boleh lupa....chipud atau ninja! Itu lhoooo daleman buat tutup rambut kalian. Ngirit tenaga juga loh kalo pake chipud ini, kalian ga perlu lagi benerin kerudung tiap beberapa menit sekali:D
Nah kalo yang masih belum punya chipud atau pasmina, kalian boleh pakai tudung bawal biasa dan aksesorisnya cuma butuh satu peniti. Selamat menutup aurat ya:)

Rabu, 08 Agustus 2012

Kau (tetap) didasar

Aku melihatmu bersamanya.
Dia, memboncengmu mesra saat melihat aku melintas.
Kau, tersenyum seperti isyaratkan "Hai" dengan sangat sempurna.
Membuat letupan-letupan luka terlintas----seperti air yang mendadak matang.
Seharusnya perih itu hari ini menghambar.
Seharusnya hari ini aku juga berpapasan denganmu dengan seseorang memboncengku.
Lalu aku isyaratkan kata "Ini aku tanpamu" sambil tersenyum menyapamu.
Bahkan tadi aku tak mempu melakukan apa-apa, sayang....
Namamu masih tergembok sangat baik didasar.

Bunuh aku----

Aku----yang menahan tubuhku agar tidak limbung saat sosokmu mendekat
Aku----yang menyayukan sorotku saat melihat ragamu hadir
Aku----yang tanpa sengaja memiliki tempat untuk bertetes-tetes air diatas kantung mataku saat ada seorang menyebut namamu,
Tolong aku----
Aku yang makin menua dan tetap saja tak merelakanmu----
Aku yang menyimpulkan bibir kepada sobek demi sobekan masalalu bersamamu
Aku----yang tertancap busur didada dan belum juga sembuh
Aku----yang bernafas atas nama kembalimu
Dan aku yang terus berharap berdansa denganmu saat terlelap----
Tolong aku----
Bunuh aku----