Page of

Kamis, 12 Juli 2012

Sebuah tanya-Soe hok gie

Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku.
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, kenbah Mandalawangi.
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
Apakah kau masih membelaiku selembut dahulu
ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra,
lebih dekat.
(lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua, yang tau dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
(haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang tidak kita mengerti
seperti kabut pagi itu)
manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan
dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru.
Selasa, 1 April 1969

Pesan-Soe hok gie

Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran

Aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi

Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?

Harian Sinar Harapan 18 Agustus 1973

Mandalawangi, Pangrango -Soe hok gie

Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu

walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku

aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
‘terimalah dan hadapilah

dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu

aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup

Jakarta 19-7-1966

Soe hok gie

Soe Hok Gie (17 Desember 1942–16 Desember 1969) adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.

Soe Hok Gie menamatkan pendidikan SMA di Kolese Kanisius. Nama Soe Hok Gie adalah dialek Hokkian dari namanya Su Fu-yi dalam bahasa Mandarin (Hanzi: 蘇福義). Leluhur Soe Hok Gie sendiri adalah berasal dari Provinsi Hainan, Republik Rakyat Cina.
Ia adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan rajin mendokumentasikan perjalanan hidupnya dalam buku harian. Buku hariannya kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran (1983).

Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan. Dia adik kandung Arief Budiman atau Soe Hok Djin, dosen Universitas Kristen Satya Wacana yang juga dikenal vokal dan sekarang berdomisili di Australia.

Hok Gie dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media massa, misalnya Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Sekitar 35 karya artikelnya (kira-kira sepertiga dari seluruh karyanya) selama rentang waktu tiga tahun Orde Baru, sudah dibukukan dan diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan (Bentang, 1995).
Catatan Seorang Demonstran

Juga skripsi sarjana mudanya perihal Sarekat Islam Semarang, tahun 1999 diterbitkan Yayasan Bentang dengan judul Di Bawah Lentera Merah. Sebelumnya, skripsi S1-nya yang mengulas soal pemberontakan PKI di Madiun, juga sudah dibukukan dengan judul Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan (Bentang, 1997).

Sebagai bagian dari aktivitas gerakan, Soe Hok Gie juga sempat terlibat sebagai staf redaksi Mahasiswa Indonesia, sebuah koran mingguan yang diterbitkan oleh mahasiswa angkatan 66 di Bandung untuk mengkritik pemerintahan Orde Lama.

Rabu, 11 Juli 2012

Holidieeee

Bloggie, lagi apa nih liburannya?
Seru ngga? Asik ngga? Atau dirumah doang dan bete banget?
Hm...liburan kali ini, ras jalan2 ke Bali& Pulang kampung. Sisanya? Dirumah. Ribet sama essai, cerpen, dan puisi ras. Banyak lomba.........tapi deadlinenya itu bikin muntah, bloggie:(
Kenapaaa?
Karena Pulang kampung & ke Bali yang menyita banyak waktu & ngga bisa fokus ke essai dan lomba ini. Jadi banyak yang terbengkalai sampai tanggal deadlinenya lewat;)
Makannya ini lagi fokuuuuuuuus banget nget nget di sisa liburan ini.
Btw, mau kasih sedikit cemilan nih buat Bloggie2 yang lain.
Ini sih disambi' sama nulis cerpen. Tapi otak lagi butek dan ngga tau mau ngelanjutinnya dari mana. Makannya bikin adonan dulu buat para Bloggie ngemil.
Ngemilnya ngga jauh-jauh dari bahasa Indonesia.
Ceritanya gini....dulu ras punya senior nulis. Dia ajarin ras buat perhatikan tanda baca.
Setelah tanda baca, harus kasih spasi. Kecuali tanda baca yang titinya banyak.
Contoh: "Dan akhirnya..........dia mengakui kesalahannya."
Pahamkan kalo lihat dari contohnya?
Nah....terus ras re-read lagi tulisan ras yang lalu. Tanda bacanya apa kabar? Kabar sangat buruk sekali!
Terus karena ras tahu pemahaman tanda baca itulah ras minat ambil fk Sastra Indonesia. Alasannya: karena ras prihatin sama penggunaan tanda baca temen-temen ras:)

Minggu, 01 Juli 2012

THE REAL RUNTAH

THIS IS THE REAL RUNTAH IN THIS WADAH RUNTAH!!
We're in rock and mad hahahhaa
Fadhil Birthday

Bored time


test test cameroid

CA?CAT

WE'RE CRAZY AND DONT CARE WORLD SAY

Semua benda punya perasaan

Ras salah satu orang yg ngga tegaan sama sesuatu hal. Apapun itu!
Mulai dari kecil, ras anggap boneka ras, baju-baju ras, dan semua hal yang pernah ras pakai itu bernyawa. Mereka bisa sedih & seneng juga kaya kita. Mereka bisa ngambek juga loh kaya kita. Awalnya ras bilang bapak. kata bapak itu salah. Terus ras yakinin orang lain. Salah satunya Ibu, pas ada acara donatur buat Tsunami Aceh. Kita sekeluarga keluarin isi lemari. Baju, celana, rok, sampai pakaian dalam. Itung-itung ngerapihin lemari. Ras pilihin barang-barang yang menurut ras udah ngga lagi imut buat ras pake. Bajunya ras kasih parfume satu-satu. Ras lipet lagi yang bagus. Terus kata Ibu, dimasukin plastik yang buat dagang baju itu. Jadi walau ngga baru, baju itu masih rapih dan nanti yg dapet bajunya bakal seneng & ngga ngerasa kalo itu baju bekas. 
Ibu juga bantuin pilihin baju-baju ras yang menurut itu udah ngga muat lagi di badan seksi ras. Kebanyakan pilihan ibu, ras ngga setujui. Soalnya bajunya kasian. Kasian? hehehe iya. Baju yang lusuh dan ngga layak pakai malah jadi baju favorit laras. Jadi, kasian kalo mereka sampai dikasihin keorang. Takutnya bajunya ngambek. hehehehe
Yaudah...ras bungkusin baju-bajunya satu-satu kaya yang ibu contohin di awal-awal. Sebelum dimasukin ke plastik, ras bisikin dulu bajunya. Bahasa kasarnya, kaya ngasih ucapan selamat tinggal kayak kalo Bloggie mau pergi kemana gitu dan Bloggie dadah sama Ayah bunda.
Dan.....kalo sekarang, ras punya boneka lumayan banyak. Mereka semua, punya perasaan. Contohnya boneka bayi yang namanya Melati. Dia belinya tahun 2002. Kadang ras sama Ibu ngadain lomba di minggu pagi sampai ashar buat bikin baju buat dia dari bahan polos, bahan bekas. Dia kalo ngga dibikinin baju, suka ngambek. Jadi dia tuh suka ngilang tiba-tiba. hahahahaha
Dan boneka laras yang kedua namanya Domokun. Dia boneka domo, hadiah dari Nawaz pas ulang tahun ras ke 16 kemarin(2012). Dia cuek. Jadi kadang kalo ras seharian sibuk bikin baju Melati, diabiasa aja. Dia mending tidur hehehe Tapi dia asik diajak curhat. Domokun kira-kira umurnya 19 tahun kalo dirubah jadi manusia. Dia suaranya berat. Bijak. Dan pemalas hehe
Terus boneka ketiga namanya Popo PHP(Popo Panda Hitam Putih). Dia dikasih dari Nawaz juga pas tanggal 1612 kemarin. Itu pas banget tanggal dimana ras aniv sama Nawaz. Terus dia itu manja. Umurnya 4 tahun-an. Dia cemburuan bangeeeet! Ras megang Melati dikit aja langsung dia ngambek pokoknya.
Hahahha
Well, sebenernya ga cuma boneka. Semua benda!!! Semuanya! Gelas ras yang dari Mia. Terus buku puisi ras yang dari x6 dan dari ika juga. Semuanyaaaaa! hehehehe Makannya, jangan suka punya benda terus di sia-siain yaaa. Mereka bakal sedih loooh :)